Berita yang saya ambil adalah berita mengenai seorang bocah di Medan yang merawat Ayahnya di "rumah" becaknya.
Siti
Aisyah , seorang
anak berumur 8 tahun ini belakangan santer terdengar namanya di berbagai media
komunikasi. Bukan karena bakat ataupun kepandaian anak anak pada umurnya ,
namun ketulusan dan kebesaran hatinya yang sangat luar biasa kepada ayahnya . Muhammad Nawawi Pulungan , ayah dari
bocah perempuan ini sakit keras dan membuat dirinya tidak berdaya .Bertahun
tahun Aisyah merawat ayahnya yang sakit , bukan di sebuah rumah melainkan di
dalam sebuah gerobak becak yang sudah menjadi rumah berjalan mereka selama
bertahun tahun . Biasanya Aisyah memarkirkan becaknya tersebut di mesjid atau
di tempat tempat yang memungkinkan mereka berhenti dan beristirahat disana.
Nawawi
membantah apabila mereka dikatakan mengemis , hidup mereka memang susah dan
bukan orang berada dalam segi ekonomi , namun mereka tidak mau mengemis .
Tetapi apabila ada yang member mereka tidak menolak , tutur pria tua berusia 54
tahun ini. Setelah tiga tahun menjadi tunawisma di jalanan , akhirnya pemprov
setempat memberikan bantuan kepada Aisyah dan ayahnya tersebut . Nawawi kini
dirawat di salah satu rumah sakit di Medan dan Aisyah pun difasilitasi untuk
kembali mengenyam bangku sekolah . Dulu sebenarnya Aisyah pernah bersekolah ,
namun terhenti karena keterbatasan ekonomi dan keadaannya .
Berita
ini rasanya masih cukup hangat di telinga kita walaupun sudah tersiarkan mulai
dari bulan Maret lalu , namun berita terbaru saat ini yaitu Aisyah sendiri
sudah bersekolah di sekolah barunya dan Ayahnya juga sudah mendapatkan
perawatan dari rumah sakit setempat . Setiappulang sekolah Aisyah langsung
menyambangi ayahnya di rumah sakit , menemani ayahnya yang terbaring di rumah
sakit . Tersiar pula kabar bahwa Aisyah kini telah dipertemukan kembali dengan
Ibu kandungnya yang telah meninggalkannya semenjak umur 1 tahun . Ketika
ditanyakan alasan meninggalkan Aisyah , ibunya tidak memberikan jawaban yang
jelas.
Sosok
seorang anak yang masih sangat kecil ini merupakan sosok yang sangat luar biasa
dan memiliki keteguhan hati yang sangat istimewa . Bayangkan saja selama 3 tahun
hidup dengan mengayuh gerobak becaknya membawa ayahnya di gerobak tersebut
tidak tahu kemana arah tujuan namun tetap berpikir positif melanjutkan
hidupnya.
Ada
beberapa Ilmu Budaya Dasar yang melekat pada kisah ini , apabila dijabarkan
sebagai berikut :
· Manusia
dan Cinta Kasih , untuk hal ini tidak perlu
diragukan lagi dari berita ini dapat kita lihatdengan jelas kecintaan Aisyah
dengan Ayahnya sehingga rela berkorban merawat ayahnya tersebut.Walaupun
tubuhnya yang mungil tetapi rasa cinta kepada ayahnya mengalahkan keterbatasan
tersebut menghadapi kenyataan hidupnya yang berat.
· Manusia
dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
, untuk pengabdian nampaknya juga dapat diambil dari diri Aisyah yang
berdasarkan dengan rasa cinta kepada Ayahnya Ia rela mengabdi dengan merawat
ayahnya tersebut. Ia mengemban tanggung jawab yang besar untuk merawat ayahnya
dan melanjutkan hidupnya serta hidup ayahnya juga.
· Manusia
dan Harapan , dalam berita ini juga rasanya
Aisyah memiliki harapan yang sangat besar untuk hidupnya mendatang dan juga
untuk kesembuhan ayahnya.Ia tidak meninggalkan ayahnya melainkan merawat dan
membawanya demi harapan kehidupan yang lebih baik kedepannya.
Banyak hal yang dapat diambil dari
kisah hidup Aisyah , gadis kecil ini . Namun yang paling jelas terlihat adalah ketulusan
hati dan rela berkorbannya terhadap orang yang dikasihi dan dicintainya .
0 komentar:
Posting Komentar