Laman

Rabu, 15 Oktober 2014

Ucapan dan Ejaan dalam Bahasa Indonesia


Dalam bahasa Indonesia ada dikenal dua hal yang saling berkaitan yaitu Ucapan dan Ejaan.Dua hal ini merupakan hal yang berbeda namun memiliki keterkaitan yang sangat kuat diantara satu sama lainnya.Berikut apabila kedua hal tersebut kita jabarkan :

Ucapan
Menurut definisinya Ucapan merupakan suatu kaedah berkomunikasi secara lisan .Pada orang Indonesia sendiri , Bahasa Indonesia kebanyakan merupakan bahasa kedua bagi mereka.Bahasa Indonesia yang dimaksud disini merupakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagaimana mestinya serta sesuai dengan aturan aturannya.

Mengapa dikatakan bahasa kedua ?

Penyebabnya tidak lain adalah budaya / bahasa bahasa daerah asal dari masing masing individu itu sendiri.Bahasa Indonesia yang mereka ucapan merupakan hasil dari percampuran Bahasa Indonesia dengan bahasa daerah mereka.Cara mengetahuinya adalah cara berbahasa(logat) orang tersebut berbicara dan biasanya terdapat beberapa kata yang bukan merupakan Bahasa Indonesia dalam ucapannya. Hal ini akan dibahas pada bagian Ejaan.



Ejaan

Secara sederhana , Ejaan sendiri dapat dikatakan sebagai Ucapan namun dalam bentuk tulisan. Dalam Bahasa Indonesia sendiri terdapat beberapa aturan dalam penulisan Ejaan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Ejaan dalam Bahasa Indonesia.

1.      Penulisan Huruf Kapital
·         Digunakan untuk mengawali kalimat yang baru
Contohnya : Danau itu sangat ramai dikunjungi warga sekitar.
·         Digunakan untuk menulis yang berkaitan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci
Contohnya : Segala sesuatu telah diatur oleh-Nya (Nya mewakilkan Tuhan).
·         Digunakan dalam penulisan nama orang , gelar , atau keagamaan
Contohnya : Agus Budi , Presiden Soekarno,  Sultan Ageng Tirtayasa
·         Digunakan dalam penulisan nama jabatan , Kota , Negara , Kabupaten , dsb
Contohnya : Presiden Republik Indonesia , Gubernur DKI Jakarta
·         Digunakan dalam penulisan nama lembaga
Contohnya : Universitas Gunadarma , Komisi Penyiaran Indonesia
·         Digunakan dalam penulisan nama orang yang diwakilkan dengan kata kata kekerabatan
Contohnya : Ayah , Ibu , Kakek , Nenek , Kakak , dsb

2.      Penulisan Huruf Tebal
·         Digunakan dalam penulisan judul buku atau majalah
Contohnya : Pedoman Berbahasa Indonesia , 1001 Fakta Ilmu Psikologi

3.      Penulisan Huruf Miring
·         Digunakan dalam penulisan kata kata ilmiah
Contohnya : “nama latin dari Gajah Asia adalah elephas maximus”.

4.      Penulisan Partikel dan Awalan
·         Partikel dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang dirangkaikan (kalimatnya digabungkan) atau tidak dirangkaikan (kalimatnya dipisah)
·         Untuk yang dirangkaikan terdapat beberapa awalan antara lain :
-          Antar- , Contoh : Antarpulau , Antarkota , Antarbangsa
-          Maha- , Contoh : Mahasiswa,MahaKuasa,Mahaguru
-          Adi-, Contoh : Adikuasa,Adidaya,Adibusana
-          Pra-, Contoh : Prasejarah,Prasejahtera,    dan sebagainya,

·         Untuk yang tidak dirangkaikan menggunakan awalan Maha- , namun kata sambungnya sudah merupakan kata bentukan dari kata dasar sebelumnya.
Contohnya : Maha Pemurah , Maha Pengasih , Maha Mengetahui.

5.      Penulisan Bilangan
·         Untuk jumlah dalam kalimat percakapan , biasanya bilangan ditulis dengan huruf , namun untuk menyatakan jumlah pasti seperti harga barang biasanya bilangan ditulis dengan angka.
Contoh : “Ibu aku mau membeli lima butir permen” (dengan huruf)
                “Total belanjaan bulan ini sebesar Rp 1.500.000,-“ (dengan angka)
·         Untuk penulisan di dalam data atau grafik , bilangan wajib ditulis dengan angka. Apabila disertai dengan huruf biasanya dibatasi dengan tanda kurung.
Contoh : Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
·         Untuk penulisan waktu ditulis menggunakan angka dengan format jam.menit.detik , namun untuk detik jarang digunakan dan hanya digunakan pada beberapa materi.

6.      Tanda Baca
·         Tanda titik ( . )
-          Digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat.
-          Digunakan untuk pemisah gelar ( Contoh : S.H , S.E , S.Pd , dll)
-          Dalam beberapa artikel diketahui juga digunakan dalam daftar pustaka yang rujukannya menggunakan sistem rujukan tahun dan halaman.

·         Tanda koma ( , )
-          Digunakan sebagai jeda dalam pengucapan kalimat.
-          Digunakan untuk kata yang dihubungkan dengan kata tetapi atau namun ataupun melainkan (Contoh : Dia anak pintar,tetapi sangat angkuh)
-          Digunakan sebagai pemisah bermacam macam kata yang serupa maknanya dalam suatu kalimat (Contoh : Rotinya ada rasa coklat,vanilla,keju,dan mocca)
-          Digunakan sebagai pembatas antara kalimat artikel dengan kalimat langsung ( Contoh : Dudi berkata,”Ibu aku mau berangkat ke sekolah”).

·         Tanda titik koma ( ; )
-          Digunakan untuk memisahkan kalimat kalimat dalam suatu perincian
-          Dalam surat keputusan banyak digunakan untuk membatasi kalimat kalimat yang merupakan bagian dari konsideransi dan bagian dari isi putusan itu sendiri.

·         Tanda titik dua ( : )
-          Digunakan pada kalimat yang mengandung beberapa anggota atau bagian yang diwakilkan dengan kata “ misalnya :” , “contohnya :´, atau “sebagai berikut :”
-          Banyak digunakan dalam kalimat berbentuk formula seperti biodata , atau pada surat surat , atau keanggotaan organisasi
(contohnya :
Nama         :
Kelas         :
Jabatan      : )

·         Tanda petik ( “ ” )
-          Digunakan untuk menunjukkan suatu kalimat unik / kata khiasan yang memiliki arti lain dari kalimat sebenarnya (Contoh : Di dekat rumahku dibangun sekolah “luar biasa” , Hidupnya sebagai “kupu-kupu” malam telah berakhir)

·         Tanda strip/hubung ( - )
-          Digunakan pada kata yang berulang ulang
-          Digunakan sebagai pemisah tanggal-bulan-tahun
-          Digunakan sebagai penghubung kalimat dengan angka ( Contoh : Hari ini hari ulang tahunku ke-19)
-          Digunakan sebagai penghubung huruf capital ke huruf kecil (diluar hukum huruf capital pada awal kalimat) (Contoh : Hanya kepada-Nya lah kita patut menyembah)
-          Digunakan sebagai kalimat jangkauan atau sampai dengan pada jumlah (Contoh : Tugas minggu ini ada pada halaman 20 – 22 )



Berikut beberapa uraian singkat mengenai Ucapan dan Ejaan yang terdapat pada Bahasa Indonesia , mudah mudahan dapat bermanfaat dan menjadi tambahan ilmu baru bagi pembaca untuk dapat lebih memahami lagi cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes