Laman

Jumat, 30 Mei 2014

Berita dan Ilmu Budaya Dasar




             Berita yang saya ambil adalah berita mengenai seorang bocah di Medan yang merawat Ayahnya di "rumah" becaknya.

         
  
           Siti Aisyah , seorang anak berumur 8 tahun ini belakangan santer terdengar namanya di berbagai media komunikasi. Bukan karena bakat ataupun kepandaian anak anak pada umurnya , namun ketulusan dan kebesaran hatinya yang sangat luar biasa kepada ayahnya . Muhammad Nawawi Pulungan , ayah dari bocah perempuan ini sakit keras dan membuat dirinya tidak berdaya .Bertahun tahun Aisyah merawat ayahnya yang sakit , bukan di sebuah rumah melainkan di dalam sebuah gerobak becak yang sudah menjadi rumah berjalan mereka selama bertahun tahun . Biasanya Aisyah memarkirkan becaknya tersebut di mesjid atau di tempat tempat yang memungkinkan mereka berhenti dan beristirahat disana.
            Nawawi membantah apabila mereka dikatakan mengemis , hidup mereka memang susah dan bukan orang berada dalam segi ekonomi , namun mereka tidak mau mengemis . Tetapi apabila ada yang member mereka tidak menolak , tutur pria tua berusia 54 tahun ini. Setelah tiga tahun menjadi tunawisma di jalanan , akhirnya pemprov setempat memberikan bantuan kepada Aisyah dan ayahnya tersebut . Nawawi kini dirawat di salah satu rumah sakit di Medan dan Aisyah pun difasilitasi untuk kembali mengenyam bangku sekolah . Dulu sebenarnya Aisyah pernah bersekolah , namun terhenti karena keterbatasan ekonomi dan keadaannya . 
            Berita ini rasanya masih cukup hangat di telinga kita walaupun sudah tersiarkan mulai dari bulan Maret lalu , namun berita terbaru saat ini yaitu Aisyah sendiri sudah bersekolah di sekolah barunya dan Ayahnya juga sudah mendapatkan perawatan dari rumah sakit setempat . Setiappulang sekolah Aisyah langsung menyambangi ayahnya di rumah sakit , menemani ayahnya yang terbaring di rumah sakit . Tersiar pula kabar bahwa Aisyah kini telah dipertemukan kembali dengan Ibu kandungnya yang telah meninggalkannya semenjak umur 1 tahun . Ketika ditanyakan alasan meninggalkan Aisyah , ibunya tidak memberikan jawaban yang jelas.
           Sosok seorang anak yang masih sangat kecil ini merupakan sosok yang sangat luar biasa dan memiliki keteguhan hati yang sangat istimewa . Bayangkan saja selama 3 tahun hidup dengan mengayuh gerobak becaknya membawa ayahnya di gerobak tersebut tidak tahu kemana arah tujuan namun tetap berpikir positif melanjutkan hidupnya.


            Ada beberapa Ilmu Budaya Dasar yang melekat pada kisah ini , apabila dijabarkan sebagai berikut :

·         Manusia dan Cinta Kasih , untuk hal ini tidak perlu diragukan lagi dari berita ini dapat kita lihatdengan jelas kecintaan Aisyah dengan Ayahnya sehingga rela berkorban merawat ayahnya tersebut.Walaupun tubuhnya yang mungil tetapi rasa cinta kepada ayahnya mengalahkan keterbatasan tersebut menghadapi kenyataan hidupnya yang berat.

·         Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian , untuk pengabdian nampaknya juga dapat diambil dari diri Aisyah yang berdasarkan dengan rasa cinta kepada Ayahnya Ia rela mengabdi dengan merawat ayahnya tersebut. Ia mengemban tanggung jawab yang besar untuk merawat ayahnya dan melanjutkan hidupnya serta hidup ayahnya juga.

·         Manusia dan Harapan , dalam berita ini juga rasanya Aisyah memiliki harapan yang sangat besar untuk hidupnya mendatang dan juga untuk kesembuhan ayahnya.Ia tidak meninggalkan ayahnya melainkan merawat dan membawanya demi harapan kehidupan yang lebih baik kedepannya.


Banyak hal yang dapat diambil dari kisah hidup Aisyah , gadis kecil ini . Namun yang paling jelas terlihat adalah ketulusan hati dan rela berkorbannya terhadap orang yang dikasihi dan dicintainya .






0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes